KISAH QORUN YANG BINASA DENGAN HARTANYA II


Qorun / Qarun adalah sosok manusia kaya yang hidup di zaman Nabi Musa. Sebenarnya Qarun adalah saudara sepupu Nabi Musa a.s. Qarun hidup sebagai orang yang sangat kaya raya bergelimang harta, namun karena lacut/durhaka kepada Allah ia disiksa ditenggelamkam ke dalam bumi beserta hartanya. Yuk ikuti kisahnya :

Ketika turun ayat bab zakat kepada Nabi Musa Alaihi Salam, Qorun datang kepada Nabi Musa. Nabi Musa AS menerangkan bab zakat kepada Qorun bahwa setiap 1000 dinar zakatnya adalah 1 dinar, setiap 1000 dirham zakatnya 1 dirham, setiap 1000 kambing zakatnya 1 kambing dll. Lalu qarun kembali ke rumahnya dan menghitung jumlah harta yang harus dizakati. Setelah dihitung-hitung ternyata jumlahnya sangat banyak sekali dan timbul serakahnya qarun tidak mau menyerahkan zakat.  Tidak cukup disitu, Qarun malah timbul niat jahat dan mengumpulkan orang-orang Bani Israil dan berkata : ” wahai orang bani Israil, sesungguhnya Nabi Musa memerintahkan terhadap kalian tentang segala peraturan agama, dan salah satu perintahnya yaitu kalian diperintah memberi makan pada Nabi Musa dengan tujuan merampas harta kalian.” (Qarun menyimpangkan penjelasan bab zakat pada Bani Israil dengan mengatakan bahwa Nabi Musa mempunyai tujuan untuk merampas harta orang-orang Bani Israil).

KEUTAMAAN KEUTAMAAN NABI DAUD

KEUTAMAAN KEUTAMAAN NABI DAUD
Berikut ini adalah kisah seorang Raja sekaligus Nabi bagi Bani Israil

Berikut ini adalah ringkasan kisah Nabi Daud yg disarikan dArI buku best seller “Kisah Para Nabi” karya Ibnu Katsir.

Nabi Daud adalah kturunan generasi ke-10 dr Nabi Ya’qub bin Ishak bin Ibrahim. Ia seorang hamba, Nabi, sekaligus khalifah di Baitul Maqdis.

Nabi Daud adalah seorang yg berpostur pendek, bermata biru, berambut jarang, serta berhati bersih dan jernih.

Nabi Daud berhasil memegang tampuk kekuasaan kerajaan Bani Israil setelah berhasil membunuh Jalut (Goliath).

Allah telah menganugerahkan kerajaan dan kenabian kepadanya. Nabi Daud lah orang pertama yg mendapatkan dua anugerah itu.

Dan Allah telah menundukkan gunung-gunung dan burung-burung, yang semua bertasbih bersama Nabi Daud.

KISAH NABI DAUD DENGAN RAJA JALUT

KISAH NABI DAUD DENGAN RAJA JALUT
Nabi Daud mengalahkan raja jalut
Nabi Daud a.s merupakan seorang nabi dan rasul dalam agama Islam. Baginda juga dikenali sebagai David dalam agama Yahudi dan Kristian. Baginda merupakan raja kedua dan yang paling terkenal dalam kerajaan Israel. Nabi Daud menerima kitab Zabur

Daud ialah nabi dan raja Bani Israel. Semenjak masih muda telah menyertai tentera Bani Israil di bawah pimpinan Thalut melawan pasukan bangsa Palestin yang dipimpin Jalut (Goliath). Malahan Nabi Daud yang membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai pahlawan perang. Setelah Raja Thalut meninggal, Nabi Daud menggantikannya sebagai raja. Allah SWT mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya. Kepadanyalah diturunkan kitab Zabur. Beliau memiliki sejumlah mukjizat, seperti suara yang merdu, kecerdasan akal, mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi.

Nabi Daud meninggal dalam usia 100 tahun dan dikebumikan di Baitul Muqaddis. Beliau digantikan puteranya Nabi Sulaiman yang kemudiannya menjadi nabi.

Nabi DAUD adalah anak bungsu dari tiga belas bersaudara. Ayahnya bernama Yisya. Ia adalah generasi ke-13 dari keturunan Nabi Ibrahim. Ia berasal dari keluarga Bani Israil. Mereka bermukim di Betlehem, yang kemudian menjadi kota kelahiran Nabi Isa a.s. Ketika mulai dewasa, Daud dan dua kakaknya ikut berperang melawan pasukan Jalut dari Filistin (Palestina) yang menjajah Bani Israil. Karena berhasil mengalahkan Jalut, Daud dinikahkan oleh Raja Talut dengan Mikyal, putrinya. Mikyal sangat setia kepada Daud. Raja Talut, yang sebelumnya berniat membunuh Daud, akhirnya meninggalkan mahkota kerajaannya. Daud dinobatkan menjadi raja Bani Israil ketika masih berusia di bawah 30 tahun. Ia kemudian menjadikan Baitulmakdis (Yerusalem) ibukota kerajaannya. Ketika berusia 40 tahun, Daud menerima risalah kenabian. Allah Swt. memberinya kitab Zabur (Q.4:163; 17:55) dan beberapa mu'jizat. Nabi Daud a.s. memerintah Bani Israil selama sekitar 40 tahun dan dianugerahi usia 100 tahun 6 bulan.

KISAH NABI DAUD A.S DENGAN ULAT MERAH

KISAH NABI DAUD A.S DENGAN ULAT MERAH
Ulat bulu merah
Dalam sebuah Al Kisah diceritakan, Nabi Daud Alahissalam sedang duduk dalam suraunya sambil membaca kitab az-Zabur, tiba tiba ia melihat seekor ulat merah dan beliau berkata pada dirinya; “Apa yang dikehendaki Allah dengan ulat ini?”

Segera setelah berkata begitu, maka Allah mengizinkan ulat merah itu berkata-kata, ulat merah itu berkata kepada Nabi Daud Alaihissalam:


“Wahai Nabi Allah! Allah Subhanahuwwataala telah mengilhamkan kepadaku untuk membaca‘Subhanallahu walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar’ setiap hari sebanyak 1000 kali dan pada malamnya Allah mengilhamkan kepadaku supaya membaca ‘Allahumma shalli ala Muhammadin annabiyyil ummiyyi wa ala alihi wa sohbihi wa sallim’ setiap malam sebanyak 1000 kali".
Setelah ulat merah itu berkata demikian, maka dia pun bertanya kepada Nabi Daud A.S.:

TANGISAN UMAR BIN KHATAB

TANGISAN UMAR BIN KHATAB
Bagi Umar bin Khaththab, al-Qur`anul Karim mempunyai kedudukan tersendiri dalam kehidupannya. Sebab ia masuk ke dalam Islam setelah ia mendengar lantunan bacaan surat Thaha. Keislamannya membawa kemuliaan bagi Islam dan kaum muslimin. Berapa banyak riwayat yang telah kita dengar yang menjelaskan tentang kisah kekuatan dan kesungguhannya dalam membela agama Allah, kecemburuannya terhadap perkara-perkara yang diharamkan oleh Allah, kezuhudannya, wara`nya, keadilannya, serta kerendahan hatinya.

Adapun tentang keadaannya di saat bersama al-Qur`an tidak ragukan lagi. Beliau adalah seorang laki-laki yang senantiasa memahami ayat-ayatnya, menangis ketika membacanya, bersegera untuk membacanya, dan sangat perhatian terhadap bacaan al-Qur`anul Karim. Inilah sebagian atsar beliau ketika membaca al-Qur`an :

Dari Abdullah bin Syaddad –radhiyallahu `anhu- berkata, “Aku pernah mendengar isak tangis Umar, padahal ketika itu aku berada di shaf paling belakang pada shalat shubuh. Ketika itu ia sedang membaca surat :

???????? ????????? ??????? ?????????? ????? ?????

“Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. (QS. Yusuf: 86)

KISAH RASULALLAH DENGAN SEORANG PENDETA BADUI

Pada suatu hari Rasullulah kedatangan seorang badui yang berkata; Hai Rasullulah , kaum di desaku yang telah masuk Islam pernah kukatakan jika mereka masuk Islam pasti akan mendapatkan rezeki yang berlimpah. Kini mereka dalam keadaan kelaparan. Aku takut jika mereka keluar dari Islam, sebagaimana mereka masuk Islam dengan satu tujuan (makanan). Jika engkau bersedia menolong mereka dengan makanan, maka aku bersedia membawanya.

Maka beliau menoleh kepada Ali bin Abi Thalib yang berada disebelahnya dan Ali berkata; Ya Rasullulah, mereka tidak mempunyai makanan sedikit pun. Disaat itu muncul seseorang yang menawarkan kurma seraya berkata kepada beliau;" Hai, Muhamad maukah engkau berhutang kurma, dengan pembayarannya beberapa waktu?" Nabi setuju, dan kurma itu langsung dibawa orang Badui, yang membutuhkan makanan itu. Selang beberapa hari sebelum jatuh tempo pembayaran, orang itu datang kepada Rasul untuk menagih. Sambil menarik keras baju sorban yang beliau pakai, orang itu berkata; " Hai Muhamad, bayarlah hutangmu, demi Allah, aku lihat semua Nabi Abdul Muthalib itu suka menunda pembayaran hutang."

KISAH SAIYIDINA UMAR DENGAN PENDETA

KISAH SAIYIDINA UMAR DENGAN PENDETA
jerussalem
Saiyidina Umar r.a. adalah seorang Khalifah Islam yang tegas dalam menjalankan pemerintahan. Sungguhpun demikian baginda suka berlaku lembut dan santun terhadap orang miskin, lemah, Kaum Zimmi bahkan terhadap pendukuk bukan Islam yang telah ditaklukinya.     

Apabila tentera Islam berjaya menakluki wilayah Il'ya di Baitul-Maqdis, penduduk-penduduk yang beragama Kristian berserta Pendeta Besarnya menghendaki Kalifah Umar sendiri datang untuk membuat perjanjian damai dengan mereka. Lalu berangkatlah baginda ke sana untuk membuat perjanjian damai yang berisi jaminan terhadap jiwa, serta harta benda, gereja-gereja, salib-salib dan hal-hal yang berkenaan soal-soal hubungan antara agama. Dalam perjanjian tersebut Umar r.a. melarang berlaku keras terhadap penganut-penganut agama Kristian serta tindakan-tindakan yang mendatangkan kesusahan kepada mereka.     
Ketika Umar r.a. bersama pendeta besar di gereja Al-Qiamah, masuklah waktu sholat. Saiyidina Umar bergegas keluar untuk sholat pada suatu sudut gereja itu. Hal ini diketahui oleh pendeta besar, lalu berkata kepada Saiyidina Umar r.a.: "Silahkan sholat di dalam Ya Amirul Mukminin." Jawab Umar r.a. "Terima kasih tuan. Saya sengaja sholat di luar supaya di belakang hari kelak jangan ada orang berkata Umar mahu menukarkan gereja kepada masjid, lalu diikuti pula oleh kaum muslimin yang lain." Demikianlah ketinggian akhlak Saiyidina Umar r.a. dalam hal sekecilpun ditimbangkannya juga.

pada cerita yang lain :

KISAH RASULULLAH DENGAN DAGING BERACUN

KISAH RASULULLAH DENGAN DAGING BERACUN
daging beracun
Abu Hurairah pernah meriwayatkan suatu kisah katanya: "Apabila wilayah Khaibar telah ditakluki oleh pihak Islam, seekor kambing yang telah dibubuh racun telah diberikan kepada baginda Rasulullah oleh seorang Yahudi yang ada di sini." Apabila orang-orang Yahudi dihadapkan didepan baginda, maka baginda pun berkata: "Aku ingin bertanya kepada kamu semua, bolehkah kamu berkata benar?". Meraka menjawab: "Boleh Ya Abu Qasim." Rasulullah pun bertanya: "Siapakah Bapaknya." Bila mereka menjawab si pulan dan si pulan, baginda mengatakan mereka itu berdusta kepadanya. Mereka berkata: "Tuan berkata benar."      

Baginda lalu bertanya: "Bolehkah kamu bercakap benar jika aku bertanya sesuatu?." Mereka menjawab: "Boleh Ya Abu Qasim. Jika kami berbohong tuan akan tahu juga, sebagaimana halnya tentang ayah kami." Baginda bertanya: "Siapakah yang akan masuk ke neraka." Mereka menjawab: "Kami hanya akan dimasukkan sebentar saja, kemudian tuan akan mengikuti kami." Kata Rasulullah selanjutnya: "Masuklah kamu ke dalamnya dengan hina. Demi Allah aku bersumpah bahwa kami tidak akan mengikuti kamu ke dalamnya." Baginda kemudiannya berkata: "Bolehkah kamu bercakap benar jika aku tanyakan sesuatu?" Lalu mereka menjawab: "Boleh Ya Abu Qasim".     

Rasulullah s.a.w. lalu bertanya: "Apakah kamu yang membubuh racun pada daging kambing ini?." Mereka menjawab bahwa merekalah yang melakukannya dan apabila ditanya apakah sebabnya, mereka menjawab: "Kami mahu membunuh engkau, jika engkau seorang pendusta tetapi sekiranya engkau seorang yang benar, racun itu tidak akan dapat membunuhmu. (Diriwayatkan oleh Imam Bukhari)

KISAH QARUN YANG BINASA DENGAN HARTANYA

KISAH QARUN YANG BINASA DENGAN HARTANYA
Qorun
Qarun adalah kaum Nabi Musa, berkebangsaan Israel, dan bukan berasal dari suku Qibthi (Gypsy, bangsa Mesir). Allah mengutus Musa kepadanya seperti diutusnya Musa kepada Fir'aun dan Haman. Allah telah mengurniai Qarun harta yang sangat banyak dan perbendaharaan yang melimpah ruah yang banyak memenuhi peti simpanan. Perbendaharaan harta dan peti-peti ini sangat berat untuk diangkat karana beratnya isi kekayaan Qarun. Walaupun diangkat oleh beberapa orang lelaki kuat dan kekar pun, mereka masih kewalahan. 

Qarun mempergunakan harta ini dalam kesesatan, kezaliman dan permusuhan serta membuatnya sombong. Hal ini merupakan musibah dan bencana bagi kaum kafir dan lemah di kalangan Bani Israil. Dalam memandang Qarun dan harta kekayaannya, Bani Israil terbagi atas dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok orang yang beriman kepada Allah dan lebih mengutamakan apa yang ada di sisi-Nya. Karena itu mereka tidak terpedaya oleh harta Qarun dan tidak berangan-angan ingin memilikinya. Bahkan mereka memprotes kesombongan, kesesatan dan kerusakannya serta berharap agar ia menafkahkan hartanya di jalan Allah dan memberikan kontribusi kepada hamba-hamba Allah yang lain. Adapun kelompok kedua adalah yang terpukau dan tertipu oleh harta Qarun karena mereka telah kehilangan tolok ukur nilai, landasan dan asas yang dapat digunakan untuk menilai Qarun dan hartanya. Mereka menganggap bahwa kekayaan Qarun merupakan bukti keridhaan dan kecintaan Allah kepadanya. Maka mereka berangan-angan ingin bernasib seperti itu. 

KISAH NABI MUSA DENGAN WANITA PENZINA

KISAH NABI MUSA DENGAN WANITA PENZINA
Nabi Musa membelah lautan
Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam dukacita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat hampir seluruh wajahnya. Tanpa hias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah dirasakan hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. Diketuknya pintu pelan- pelan sambil mengucapkan uluk salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk".      

Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia Berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya. Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya."      
"Apakah dosamu wahai wanita?" tanya Nabi Musa a.s. terkejut.      
"Saya takut mengatakannya."jawab wanita cantik. "Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.      
Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya... telah berzina.  

NABI KHIDIR PERJALANAN DENGAN NABI MUSA

NABI KHIDIR PERJALANAN DENGAN NABI MUSA
Nabi Khidr
Al-Khiḍr (Arab:الخضر, Khaḍr, Khaḍer, Khaḍir) adalah seorang nabi misterius yang dituturkan oleh Allah dalam Al-Qur'an dalam Surah Al-Kahfi ayat 65-82. Selain kisah tentang nabi Khidir yang mengajarkan tentang ilmu dan kebijaksanaan kepada Nabi Musa asal usul dan kisah lainnya tentang Nabi Khidir tidak banyak disebutkan.

Dalam bukunya yang berjudul “Mystical Dimensions of Islam”, oleh penulis Annemarie Schimmel, Khidr dianggap sebagai salah satu nabi dari empat nabi dalam kisah Islam dikenal sebagai ‘Sosok yang tetap Hidup’ atau ‘Abadi’. Tiga lainnya adalah Idris (Henokh), Ilyas (Elia), dand Isa (Yesus). Khidr abadi karena ia dianggap telah meminum air kehidupan. Ada beberapa pendapat yang menyatakan bahwa Khidr adalah masih sama dengan seseorang yang bernama Elia.Ia juga diidentifikasikan sebagai St. George. Di antara pendapat awal para cendikiawan Barat, Rodwell menyatakan bahwa “Karakter Khidr dibentuk dari Yitro.”

Dalam kisah literatur Islam, satu orang bisa bermacam-macam sebutan nama dan julukan yang telah disandang oleh Khidr. Beberapa orang mengatakan Khidr adalah gelarnya; yang lainnya menganggapnya sebagai nama julukan. Khidr telah disamakan dengan St. George, dikenal sebagai “Elia versi Muslim” dan juga dihubungkan dengan Pengembara abadi. Para cendikiawan telah menganggapnya dan mengkarakterkan sosoknya sebagai orang suci, nabi, pembimbing nabi yang misterius dan lain lain.

KHIDIR HADIR SEWAKTU PENGURUSAN JENAZAH NABI S.A.W.

KHIDIR HADIR SEWAKTU PENGURUSAN JENAZAH NABI S.A.W.
Nabi Kidzir
Apabila Rasulullah s.a.w. baru saja wafat, diriwayatkan ketika Saiyidina Ali Bin Abu Talib r.a. meletakkan jasad baginda di atas tempat tidur, tiba-tiba terdengar satu suara ghaib dari sudut rumah berseru dengan nada yang tinggi; "Jangan kamu mandikan jenazah Muhammad karena ia adalah suci lagi pula ia membawa kesucian." 

Syaidina Ali merasa curiga lalu bertanya: "Siapa kau?, bukankah Rasulullah menyuruh kami menandikannya." Kemudian terdengar pula suara ghaib yang lain berseru: "Hai Ali ! Mandikanlah beliau. Suara ghaib yang pertama itu adalah suara iblis yang terlutuk karena dengki terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dan bermaksud supaya Muhammad dimasukkan ke dalam liang kuburnya tanpa dimandikan." Kata Syaidina Ali pula: "Semoga Allah membalas engkau dengan kebaikan karena engkau telah memberitahu bahwa suara itu adalah iblis. Siapa dirimu sebenarnya?" "Aku adalah Khidir, aku datang untuk menghadiri jenazah Nabi Muhammad s.a.w." Jawab suara itu. 

KHALIFAH UMAR AL-KHATAB DENGAN NENEK TUA

KHALIFAH UMAR AL-KHATAB DENGAN NENEK TUA
Umar bin Khatab
Pada suatu hari Khalifah Umar Al-Khatab baru saja pulang dari melawat negeri Syria. Seperti biasa Saiyidina Umar akan berjalan-jalan dan meninjau sekitar kawasan untuk melihat keadaan rakyat jelata untuk mengetahui sendiri akan penderitaan mereka. Pada kali ini Saiyidina Umar menuju ke sebuah pondok buruk yang didiami oleh seorang nenek tua. 

Saiyidina Umar pergi ke rumah nenek tersebut dengan menyamar sebagai orang biasa. Sudah menjadi kebiasaan kepada Khalifah Umar menyamar menjadi orang awam karena beliau ingin melihat sendiri akan penderitaan yang di alami oleh rakyatnya dan ingin mendapat maklumat atau pandangan rakyat terhadapnya. Apabila tiba di rumah nenek tersebut Khalifah memberi salam dan berkata. "Adakah nenek mendengar sesuatu berita tentang Umar?". jawab nenek tua itu "Khabarnya Umar baru saja pulang dari Syria dengan selamat". Kata khalifah lagi "Bagaimana pendapat nenek tentang khalifah kita itu". Jawab nenek "Semoga Allah tidak memberi ganjaran baik kepadanya". Umar bertanya lagi " Mengapa nenek berkata begitu?". 

TENTANG UMAR BIN ABDUL AZIZ

TENTANG UMAR BIN ABDUL AZIZ
Umar bin Abdul-Aziz (bahasa Arab: عمر بن عبد العزيز, bergelar Umar II, lahir pada tahun 63 H / 682 – Februari 720; umur 37–38 tahun) adalah khalifah Bani Umayyah yang berkuasa dari tahun 717 (umur 34–35 tahun) sampai 720 (selama 2–3 tahun). Tidak seperti khalifah Bani Umayyah sebelumnya, ia bukan merupakan keturunan dari khalifah sebelumnya, tetapi ditunjuk langsung, dimana ia merupakan sepupu dari khalifah sebelumnya, Sulaiman.

Keluarga

Ayahnya adalah Abdul-Aziz bin Marwan, gubernur Mesir dan adik dari Khalifah Abdul-Malik. Ibunya adalah Ummu Asim binti Asim. Umar adalah cicit dari Khulafaur Rasyidin kedua Umar bin Khattab, dimana umat Muslim menghormatinya sebagai salah seorang Sahabat Nabi yang paling dekat.

Silsilah

Umar dilahirkan sekitar tahun 682. Beberapa tradisi menyatakan ia dilahirkan di Madinah, sedangkan lainnya mengklaim ia lahir di Mesir. Umar dibesarkan di Madinah, di bawah bimbingan Ibnu Umar, salah seorang periwayat hadis terbanyak.
Kisah Umar bin Khattab berkaitan dengan kelahiran Umar II

KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIZ HIDUP SEDERHANA

KHALIFAH UMAR BIN ABDUL AZIZ HIDUP SEDERHANA
Umar bin Abdul Aziz
Suatu hari Khalifah Umar Abdul Aziz berceramah di hadapan kaum muslimin. Sebagaimana biasa, pidato beliau sangat menarik dan memikat para pendengar. Akan tetapi pada kali ini, selain daripada kandungan pidatonya, gerak-gerik Khalifah pula turut menjadi perhatian. Khalifah sering memegang dan mengibas-ngibaskan bajunya ketika berceramah, sesekali di sebelah kanan dan sesekali di sebelah kiri. Dengan demikian orang ramai menyadari bahwa gerakan tangan Khalifah tidak ada yang kena mengena dengan kandungan ceramahnya.  

Setelah Khalifah turun dari tempat mimbar, mereka bertanya dalam hati dan akhirnya diketahui rahasianya. Dikatakan bahwa baju yang dipakai Khalifah baru saja dibasuh dan belum kering. Karena ketiadaan baju lagi, maka baju itu dipakainya juga. Oleh itu beliau selalu mengerak-gerakkan bajunya ketika berceramah agar cepat kering.  

Ketika Khalifah Umar sakit, pakaian yang dipakainya telah kotor. Muslimah Abdul Aziz kakak Fatimah Abul Malik datang menemui adiknya dan melihat Khalifah yang sedang sakit. "Fatimah, basuhlah pakaian Khalifah itu. Sebentar lagi orang ramai akan masuk menemuinya", tegur Muslimah. "Demi Allah, beliau tidak punya pakaian lagi kecuali yang dipakai itu", jawab Fatimah.  

BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB

BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB
Ali bin Abi thalib
‘Alī bin Abī Thālib (Arab: علي بن أﺑﻲ طالب, Persia: علی پسر ابو طالب)‎ (lahir sekitar 13 Rajab 23 Pra Hijriah/599 – wafat 21 Ramadan 40 Hijriah/661), adalah salah seorang pemeluk Islam pertama dan juga keluarga dari Nabi Muhammad. Menurut Islam Sunni, ia adalah Khalifah terakhir dari Khulafaur Rasyidin. Sedangkan Syi'ah berpendapat bahwa ia adalah Imam sekaligus Khalifah pertama yang dipilih oleh Rasulullah Muhammad SAW. Uniknya meskipun Sunni tidak mengakui konsep Imamah mereka setuju memanggil Ali dengan sebutan Imam, sehingga Ali menjadi satu-satunya Khalifah yang sekaligus juga Imam. Ali adalah sepupu dari Muhammad, dan setelah menikah dengan Fatimah az-Zahra, ia menjadi menantu Muhammad.

Perbedaan pandangan mengenai pribadi Ali bin Abi Thalib

Syi'ah

Syi'ah berpendapat bahwa Ali adalah khalifah yang berhak menggantikan Nabi Muhammad, dan sudah ditunjuk oleh Beliau atas perintah Allah di Ghadir Khum. Syi'ah meninggikan kedudukan Ali atas Sahabat Nabi yang lain, seperti Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

BIOGRAFI UTSMAN BIN AFFAN

BIOGRAFI UTSMAN BIN AFFAN
Utsman bin affan
Utsman bin Affan (bahasa Arab: عثمان بن عفان, 574 – 656 / 12 Dzulhijjah 35 H; umur 81–82 tahun)[1] adalah sahabat Nabi Muhammad SAW yang termasuk Khulafaur Rasyidin yang ke-3. Utsman adalah seorang yang saudagar yang kaya tetapi sangatlah dermawan. Ia juga berjasa dalam hal membukukan Al-Qur'an.

Ia adalah khalifah ketiga yang memerintah dari tahun 644 (umur 69–70 tahun) hingga 656 (selama 11–12 tahun). Selain itu sahabat nabi yang satu ini memiliki sifat yang sangat pemalu.

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. ia dikenal sebagai pedagang kaya raya dan ekonom yang handal namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzunnurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah Saw yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum.

BIOGRAFI ABU BAKAR AS-SHIDDIQ

BIOGRAFI ABU BAKAR AS-SHIDDIQ
Abu Bakar As-shiddiq
Abu Bakar (bahasa Arab: أبو بكر الصديق, Abu Bakr ash-Shiddiq) (lahir: 572 - wafat: 23 Agustus 634/21 Jumadil Akhir 13 H) termasuk di antara mereka yang paling awal memeluk Islam. Setelah Nabi Muhammad wafat, Abu Bakar menjadi khalifah Islam yang pertama pada tahun 632 hingga tahun 634 M. Lahir dengan nama Abdullah bin Abi Quhafah, ia adalah satu di antara empat khalifah yang diberi gelar Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang diberi petunjuk.

Nama lengkapnya adalah 'Abd Allah bin 'Utsman bin Amir bi Amru bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim bin Murrah Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr al-Quraishi at-Tamimi'. Bertemu nasabnya dengan nabi pada kakeknya Murrah bin Ka'ab bin Lu'ai, dan ibu dari abu Bakar adalah Ummu al-Khair salma binti Shakhr bin Amir bin Ka'ab bin Sa'ad bin Taim yang berarti ayah dan ibunya sama-sama dari kabilah Bani Taim.

Abu Bakar adalah ayah dari Aisyah, istri Nabi Muhammad. Nama yang sebenarnya adalah Abdul Ka'bah (artinya 'hamba Ka'bah'), yang kemudian diubah oleh Muhammad menjadi Abdullah (artinya 'hamba Allah'). Muhammad memberinya gelar Ash-Shiddiq (artinya 'yang berkata benar') setelah Abu Bakar membenarkan peristiwa Isra Mi'raj yang diceritakan oleh Muhammad kepada para pengikutnya, sehingga ia lebih dikenal dengan nama "Abu Bakar ash-Shiddiq".

BIOGRAFI UMAR BIN KHATAB

Umar bin khatab
Umar bin Khattab bin Nafiel bin Abdul Uzza atau lebih dikenal dengan Umar bin Khattab (581 - November 644) (bahasa Arab:عمر ابن الخطاب) adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad S.A.W. yang juga adalah khalifah kedua Islam (634-644). Umar juga merupakan satu di antara empat orang Khalifah yang digolongkan sebagai Khalifah yang diberi petunjuk (Khulafaur Rasyidin

Umar dilahirkan di kota Mekkah dari suku Bani Adi, salah satu rumpun suku Quraisy, suku terbesar di kota Mekkah saat itu. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail Al Shimh Al Quraisyi dan ibunya Hantamah binti Hasyim, dari marga Bani Makhzum.[2] Umar memiliki julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad S.A.W. yaitu Al-Faruk yang berarti orang yang bisa memisahkan antara kebenaran dan kebatilan.

Keluarga Umar tergolong dalam keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis, yang pada masa itu merupakan sesuatu yang langka. Umar juga dikenal karena fisiknya yang kuat dimana ia menjadi juara gulat di Mekkah.

KHALIFAH UMAR DITUDUH KHALIFAH GILA

KHALIFAH UMAR DITUDUH KHALIFAH GILA
Umar bin khatab
Memang betul, Khalifah Umar bin Khaththab telah berubah ingatan. Banyak yang melihatnya dengan mata kepala sendiri. Barangkali karena Umar di masa mudanya sarat dengan dosa, seperti merampok, mabuk-mabukkan, malah suka mengamuk tanpa berperi kemanusiaan, sampai orang tidak bersalah banyak yang menjadi korban. Itulah yang mungkin telah menyiksa batinnya sehingga ia ditimpa penyakit jiwa.     

Dulu Umar sering menangis sendirian sesudah selesai menunaikan sholat. Dan tiba-tiba ia tertawa terbahak-bahak, juga sendirian. Tidak ada orang lain yang membuatnya tertawa. Bukankah hal itu merupakan isyarat yang jelas bahwa Umar bin Kaththab sudah gila?     
Abdurrahman bin Auf, sebagai salah seorang sahabat Umar yang paling akrab, merasa tersinggung dan sangat murung mendengar tuduhan itu. Apalagi, hampir semua rakyat Madinah telah sepakat menganggap Umar betul-betul sinting. Dan, sudah tentu, orang sinting tidak layak lagi memimpin umat atau negara.     

KELEBIHAN HUDZAIFAH AL-YAMANI

Huzaifah Al-Yamani telah diberi oleh Rasulullah s.a.w. suatu ilmu khusus tentang mengenali orang-orang munafik serta sifat-sifatnya yang tersembunyi. Beliaulah yang pertama kali memperkenalkan Ilmu Tasauf dan membuka jalan serta teori-teori ilmu tersebut.     

Ada orang bertanya kepada Huzaifah: "Kami melihat tuan mengeluarkan kata-kata yang tidak pernah kami dengar dari sahabat-sahabat Rasulullah s.a.w. yang lain. Dari mana tuan memperolehinya?" Lalu jawabnya: "Rasulullah telah menentukannya kepadaku. Orang banyak bertanya Rasulullah s.a.w. dari hal yang baik-baik, tapi aku bertanya dari hal yang jahat-jahat agar aku mengetahuinya dan menjauhkan daripadanya. Sedang mengenai yang baik-baik aku tidak takut ketinggalan mengerjakannya. Sesungguhnya siapa yang tidak kenal kejahatan, ia tidak akan kenal kebaikan."     

Dalam riwayat yang lain beliau berkata: "Banyak orang bertanya kepada Rasulullah s.a.w. tentang pahala dan fadilat-fadilat amalan, tetapi aku bertanya Rasulullah apa yang merusakkan amalan itu."     

Saiyidina Umar r.a. misalnya, enggan mensholati jenazah seseorang kalau dilihatnya Huzaifah tidak turut mensholatinya. Inilah kelebihan Huzaifah Al-Yamani yang mempunyai pengetahuan tentang ilmu ghaib hingga dia tahu siapa yang munafik dan siapa yang tidak.

KISAH KELEDAI DENGAN NABI MUHAMMAD S.A.W

KISAH KELEDAI DENGAN NABI MUHAMMAD S.A.W
Keledai
Pada suatu hari seekor keledai telah pergi menemui Nabi Muhammad s.a.w. lalu berkata: "Ya Rasulullah! Allah Yang Maha Besar telah menambahkan jumlah keluarga kami sebanyak enam puluh ekor. Setiap satu ekor tuan sudah pernah menungganginya, hanya aku saja yang belum tuan tunggangi. Maka itu sudilah tuan menunggangi aku pula. Aku lebih suka tuan menjaga aku dari pada juraganku sendiri."     

"Kenapa engkau berkata begitu wahai keledai?" tanya Rasulullah. Maka jawabnya: "Karena penjaga aku itu tidak menjaga aku dengan betul dan senantiasa membiarkan aku lapar."      

"siapa yang menjaga engkau wahai keledai yang malang?." tanya Rasulullah lagi. Keledai itu pun segera menjawab: "Yazid bin Shahab." Semenjak hari itu nasib keledai pun berubah.     

Apabila Rasulullah s.a.w. wafat, keledai itu amat merasa sedih sekali, seolah-olah enggan berpisah dengan nabi. Keledai itu kemudian telah jatuh sakit dan akhirnya terjatuh ke dalam perigi lalu mati.

KEADAAN BENTUK FISIK TUBUH RASULALLAHI S.A.W

KEADAAN BENTUK FISIK TUBUH RASULALLAHI S.A.W
Rasulallah
    Nabi Muhammad s.a.w. meskipun sama kejadiannya dengan manusia lain di muka bumi ini, namun bentuk lahiriah dan rohaniahnya tidak sama. Baginda mempunyai keistimewaan yang sama sekali tidak terdapat pada manusia-manusia biasa. 

    Sebagai manusia yang terbaik di muka bumi ini, Baginda dianugerahkan dengan keperibadian dan perwatakan yang istimewa karena padanyalah terdapat contoh untuk diteladani. 

    Umum mengetahui keadaan yang zahir adalah gambaran yang terjelma dari unsur-unsur batin. Rupa paras seseorang boleh membantu menjelaskan keperibadian setiap individu. Ciri-ciri seperti bentuk badan, sifat fizikal dan rupa bentuk anggota adalah menggambarkan tentang akal dan akhlak seseorang. Begitulah dengan Nabi Muhammad s.a.w. yang mempunyai bentuk badan yang indah dan tegak, namun tidak dapat digambarkan oleh mana-mana pelukis potret di dunia ini. Allah mengharamkan penggambaran potret Baginda oleh siapa saja. Sungguhpun begitu sifat-sifat kecantikan baginda masih bisa diillusikan melalui pertuturan dan riwayat para sahabat dan tabi'in.

KEADAAN MANUSIA DI PADANG MASHYAR

KEADAAN MANUSIA DI PADANG MASHYAR
Kita meyakini, kelak alam semesta akan hancur ketika Allah telah menetapkan berdirinya kiamat. Tiupan sangkakala malaikat Israfil telah menyebabkan seluruh yang bernyawa menjadi mati dan menyebabkan kehancuran total langit dan bumi. Setelah alam semesta hancur dan seluruh makhluk yang bernyawa telah meninggal, kecuali yang dikehendaki olah Allah, maka ruh  manusia dan jin tetap berada di alam kubur selama rentang waktu empat puluh. (demikian dijelaskan dalam hadist yang shahih, tanpa ada penegasan dari Rasulullah saw apakah empat puluh tahun, empat puluh bulan, atau empat puluh hari. Sebagian riwayat yang lain menegaskan bahwa bilangan empat puluh tersebut adalah empat puluh tahun)

Jasad manusia dan jin telah hancur binasa. Satu-satunya jasad yang masih utuh adalah jasad para Nabi dan Rasul. Semua tulang belulang dan anggota badan manusia hancur, kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor inilah Allah menyatukan bagian-bagian tubuh manusia yang lain. Allah kemudian menurunkan hujan dari langit, yang menyatukan anggota-anggota badan manusia dan mengembalikannya seperti sedia kala, sebagaimana saat ia belum mati.

Setelah jasad seluruh manusia kembali seperti sedia kala, Allah kemudian mengembalikan ruh kepada jasadnya, dan memerintahkan malaikat Israfil untuk meniup sangkakala untuk yang kedua kalinya. Dengan tiupan inilah, seluruh manusia dan jin bangkit dari alam kubur. Inilah peristiwa yang dinamakan dengan yaumul ba’ts (hari kebangkitan) dan yaumul hasyr (hari pengumpulan).

Begitu malaikat Israfil meniup sangkakala kembali, semua makhluk yang telah mati kembali hidup. Mereka keluar dari kubur dengan cepat dan bergegas, berjalan cepat untuk menghadap Rabb mereka, untuk menjalani pengadilan amal.

Amal-amal mereka akan dipertanyakan, dihitung, ditimbang, dan dibalas oleh Allah dengan balasan yang setimpal. Segala apa yang mereka perdebatkan kala masih hidup di dunia; keadilan dan kezhaliman, keimanan dan kekafiran, amal kebajikan dan amal keburukan; semuanya diputuskan balasannya pada hari tersebut.

UMUR 25 NABI DAN LETAK MAKAM MEREKA

Berikut adalah umur para nabi dan letak pemakamannya :

Umur 25 Nabi -'Alaihimus Salam- Dan Letak Makam Mereka


1. Nabi Adam ‘Alaihis Salam

Umur : 1000 tahun ( 960 Thn )
Makam : India, menurut satu pendapat ada di Makkah, dan menurut pendapat lain ada di Baitul Maqdis



2. Nabi Idris ‘Alaihis Salam

Umur : 865 tahun
Makam : (tidak ada informasi)


9 PEDANG RASULALLAH DAN NAMA-NAMANYA

Ini adalah pedang-pedang yang pernah dipakai oleh Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya untuk berdakwah,  jumlah total pedang yang pernah digunakan ada 9 buah.
1. Al Ma’thur
Al Matthur
Juga dikenal sebagai ‘Ma’thur Al-Fijar’ adalah pedang yang dimiliki oleh Nabi Muhammad SAW sebelum dia menerima wahyu yang pertama di Mekah. Pedang ini diberi oleh ayahnya, dan dibawa waktu hijrah dari Mekah ke Medinah sampai akhirnya diberikan bersama-sama dengan peralatan perang lain kepada Ali bin Abi Thalib.
Sekarang pedang ini berada di Museum Topkapi, Istanbul. Berbentuk blade dengan panjang 99 cm. Pegangannya terbuat dari emas dengan bentuk berupa 2 ular dengan berlapiskan emeralds dan pirus. Dekat dengan pegangan itu terdapat Kufic ukiran tulisan Arab berbunyi: ‘Abdallah bin Abd al-Mutalib’.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).
2. Al Adb
Al Adb
Al-’Adb, nama pedang ini, berarti “memotong” atau “tajam.” Pedang ini dikirim ke para sahabat Nabi Muhammad SAW sesaat sebelum Perang Badar. Dia menggunakan pedang ini di Perang Uhud dan pengikut-pengikutnnya menggunakan pedang ini untuk menunjukkan kesetiaan kepada Nabi Muhammad SAW. Sekarang pedang ini berada di masjid Husain di Kairo Mesir.
Foto diambil oleh Muhammad Hasan Muhammad al-Tihami, Suyuf al-Rasul wa ‘uddah harbi-hi (Cairo: Hijr, 1312/1992).

KISAH NABI HARUN

KISAH NABI HARUN
Nabi Harun
Nama: Harun bin Imran, istrinya bernama Ayariha
Garis Keturunan:
Adam as ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qainan ⇒ Mahlail ⇒ Yarid ⇒ Idris as ⇒ Mutawasylah ⇒ Lamak ⇒ Nuh as ⇒ Sam ⇒ Arfakhsyadz ⇒ Syalih ⇒ Abir ⇒ Falij ⇒ Ra'u ⇒ Saruj ⇒ Nahur ⇒ Azar ⇒ Ibrahim as ⇒ Ishaq as ⇒ Ya'qub as ⇒ Lawi ⇒ Azar ⇒ Qahats ⇒ Imran ⇒ Harun as
Usia: 123 tahun
Periode sejarah: 1531 - 1408 SM
Tempat diutus (lokasi): Sinai di Mesir
Jumlah keturunannya (anak): -
Tempat wafat: Gunung Nebu (Bukit Nabu') di Jordania (sekarang)
Sebutan kaumnya: Bani Israil dan Fir'aun (gelar raja Mesir)
di Al-Quran namanya disebutkan sebanyak 20 kali

Harun bin Imran bin Qahats bin Azar bin Lawi bin Yaakub bin Ishak bin Ibrahim. Beliau adalah kakak Nabi Musa, diutus untuk membantu Musa memimpin Bani Israel ke jalan yang benar.

KISAH JENGGOT NABI HARUN BERWARNA DUA


KISAH JENGGOT NABI HARUN BERWARNA DUA
kaum Nabi Musa yang menyembah pedet
Nabi Musa a.s. telah diperintahkan oleh Allah s.w.t. supaya pergi ke bukit Tur Sina untuk menerima wahyu. Sewaktu kepergian Nabi Musa, segala urusan telah diserahkan kepada saudaranya Nabi Harun a.s. kepergian Nabi Musa selama 40 hari dan 40 malam.

    Ketiadaan Nabi Musa a.s telah mengembirakan seorang musuh dalam selimut bernama Musa Samiri. Dia telah memanfaatkan keadaan ini untuk menyesatkan kaum Nabi Musa yang selama ini telah bersusah payah membentuk dan memberi keimanan kepada mereka. Sewaktu Nabi Musa menyeberangi Laut Merah setelah pulang dari Mesir, kaki kuda yang ditunggangi oleh Nabi Musa telah tenggelam dalam pasir di tengah lautan yang kering itu. Dengan segala usaha yang dilakukan oleh Nabi Musa, kuda yang ditungganginya tetap tidak mahu meneruskan perjalanan untuk menyeberangi Laut Merah.

ISTERI YANG TAAT KEPADA SUAMI


Ada sebuah kisah, bahwa pada zaman Nabi s.a.w. ada seorang laki-laki yang akan berangkat berperang, yang berpesan kepada isterinya : "Hai isteriku janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini, sampai aku kembali pulang." Secara kebetulan, ayahnya menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang laki-laki menemui Rasulullah s.a.w.  

Rasullullah s.a.w. bersabda kepada utusan itu : "Agar dia mentaati suaminya". Demikian pula si wanita, mengutus utusan tidak hanya sekali sehigga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumah.  

Maka ayahnya pun meninggal dunia dan dia tetap tidak melihat mayat ayahnya dan dia tetap sabar. Sehingga suaminya kembali pulang. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi s.a.w. yang berbunyi, Maksudnya : "Sesungguhnya Allah s.w.t. telah mengampuni wanita tersebut, disebabkan ketaatannya kepada suaminya."

KISAH IBLIS INGIN BERTAUBAT

KISAH IBLIS INGIN BERTAUBAT
Gambar ilustrasi Iblis
Dalam sebuah kitab diterangkan bahwa sesungguhnya Iblis telah datang berjumpa dengan Nabi Musa a.s. dengan berkata: "Wahai Musa, engkau adalah seorang yang telah diutus oleh Allah s.w.t. dan Dia telah berkata-kata denganmu secara langsung." Kemudian Nabi Musa a.s. berkata: "Memang benar apa yang kamu kata, kamu ini siapa dan apa yang kamu mahu dariku?" 

Lalu berkata Iblis: "Aku adalah Iblis! Wahai Musa aku mahu kamu tolong katakan kepada Tuhanmu bahwa seorang makhluk-Nya ingin minta taubat kepadaNya." Lalu Nabi Musa a.s. berdoa kepada Allah s.w.t. dan menyampaikan apa yang diucap oleh Iblis, kemudian Allah s.w.t. pun menurunkan wahyu yang bermaksud: "Wahai Musa, katakan padanya bahwa sesungguhnya Aku berkenan menerima permohonannya itu dengan syarat mestilah terlebih dahulu dia (Iblis) sujud di kubur Adam, kalau dia mahu sujud maka aku sedia mengampuni segala dosanya."     

KISAH ORANG-ORANG YANG MELANGGAR DI HARI SABTU DENGAN MENJADI KERA

KISAH ORANG-ORANG YANG MELANGGAR DI HARI SABTU DENGAN MENJADI KERA
Teluk Aqabah. Dahulunya dikenali dengan nama Ailah.
Sepenggal kisah perjalanan bangsa Yahudi yang terkenal dengan tipu muslihat dan makarnya. Mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kaum muslimin.
Sepenggal kisah perjalanan bangsa Yahudi yang terkenal dengan tipu muslihat dan makarnya. Mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kaum muslimin.
Negeri Aylah1
Kota yang terletak di tepi laut antara negeri Mesir dan Makkah. Ibnu Katsir rahimahullahu dalam Al-Bidayah wan Nihayah menambahkan, antara Madyan dan Thur. Negeri yang subur dengan kurma dan hasil laut berupa ikan yang berlimpah. Kota ini merupakan batas pertama wilayah Hijaz. Penduduknya terdiri dari berbagai ras. Kota ini termasuk batas kerajaan Romawi zaman dahulu. Negeri ini pula yang diisyaratkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya:
وَاسْأَلْهُمْ عَنِ الْقَرْيَةِ الَّتِي كَانَتْ حَاضِرَةَ الْبَحْرِ إِذْ يَعْدُونَ فِي السَّبْتِ إِذْ تَأْتِيهِمْ حِيتَانُهُمْ يَوْمَ سَبْتِهِمْ شُرَّعًا وَيَوْمَ لاَ يَسْبِتُونَ لاَ تَأْتِيهِمْ كَذَلِكَ نَبْلُوهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ
“Dan tanyakanlah kepada Bani Israil tentang negeri yang terletak di dekat laut ketika mereka melanggar aturan pada hari Sabtu, di waktu datang kepada mereka ikan-ikan (yang berada di sekitar) mereka terapung-apung di permukaan air, dan di hari-hari yang bukan Sabtu, ikan-ikan itu tidak datang kepada mereka. Demikianlah Kami mencoba mereka disebabkan mereka berlaku fasik. ” (Al-A’raf 163)
Dalam ayat ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan Nabi-Nya menanyai orang-orang Yahudi di Madinah, tentang saudara-saudara mereka yang dahulu menyelisihi perintah Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga mereka diterpa azab tiba-tiba karena perbuatan dan tipu muslihat (hiyal) mereka dalam menyelisihi, serta men-tahdzir mereka agar jangan menyembunyikan sifat-sifat beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang tercantum dalam kitab mereka, agar mereka tidak terkena apa yang telah dialami oleh para pendahulu mereka.

HAMBA YANG BANYAK CELANYA

HAMBA YANG BANYAK CELANYA
Anak kecil sedang membaca Al-qur'an
Syeikh Abdurrahman AI-Muhazzab bercerita :  

Suatu peristiwa ketika saya pergi untuk membeli pecah belah di pasar, saya melalui pasar hamba, dan saya melihat di sana ada seorang saudagar yang sedang menawarkan seorang hamba, yang usianya masih keceil lagi, katanya berulang kali:      
 
'Siapakah yang ingin membeli hamba yang banyak celanya ini?' Kemudian diulangi lagi kata-kata itu berkali-kali. Sudah tentulah tidak ada orang yang mahu membelinya. Saya lalu menghampiri saudagar itu seraya bertanya kepadanya: 'Apakah cela hamba ini?'       

Saudagar itu tidak menjawab, tetapi disuruhnya saya sendiri menanyakan hamba itu tentang keaibannya. Maka saya merenung wajah hamba itu, lalu bertanya kepadanya pula:      
'Apa cela yang ada padamu itu?'      

'Cela hamba sangat banyak,' jawab hamba itu. 'Akan tetapi saya sendiri tidak mengerti cela yang mana satu yang dimaksudkan oleh tuan pemilikku, sehingga dia memberiku gelaran sebagai hamba yang paling banyak celanya.      

HAMBA YANG AJAIB

HAMBA YANG AJAIB
Pada suatu hari Abdul Wahid bin Zaid r.a berjalan-jalan dipasar tiba-tiba ia terlihat seorang hamba yang sedang dijual. Hamba tersebut melihat Abdul Wahid dengan mata yang tajam lalu Abdul Wahid teringin untuk membeli hamba tersebut untuk membuat kerja-kerja dirumahnya. Hamba ini adalah seorang yang taat dan sentiasa melakukan kerja-kerja dengan tekun sekali.     

Abdul Wahid merasa heran tentang perangai hamba ini karena diwaktu siang ia bekerja dengan tekun manakala diwaktu malam ia tidak ada dirumah walaupun puas Abdul Wahid mencarinya sedangkan pintu rumah sentiasa tertutup dan tidak ada tanda-tanda bahwa pintu telah dibuka. Pada waktu pagi hamba tersebut telah berada kembali didalam rumah dan menyerahkan satu keping uang dirham yang terukir surah Al-Ikhlas diatasnya.

Apabila ditanya oleh Abul Wahid, hamba tersebut menjawab " saya akan memberi kepada tuan setiap hari satu keping uang dirham asalkan tuan jangan bertanya kemana saya pergi". Abdul Wahid menerimanya dan tidak mengambil tahu lagi hal tersebut.     

SAAT MALAIKAT MAUT DI CIPTAKAN

SAAT MALAIKAT MAUT DI CIPTAKAN
Gambar Ilustrasi Malaikat Maut
Diciptakannya malaikatul maut oleh Allah Ta’ala adalah untuk memegang mati (pencabut nyawa). Setelah Malaikatul Maut itu diberi tugas untuk mencabut nyawa, ia bertanya “Ya Tuhanku, apakah gerangan maut itu? “Maka Allah Ta’ala memerintahkan hijab untuk membuka (kan diri) dan tahulah Malaikat Maut akan kematian.

Kemudian Allah berfirman kepada sekalian malaikat “Mendekatlah kamu semua dan lihatlah Malaikatul Maut ini! Setelah semua malaikat mendekat, Allah berfirman kepada Malaikatul Maut : “Terbanglah di atas mereka dan bentangkanlah seluruh sayapmu serta bukalah semua matamu!” Ketika Malaikatul Maut menuruti semua perintah Allah Ta’ala sekalian malaikat pun tersungkur pingsan selama 1.000 tahun.

Ketika para malaikat telah siuman kembali, mereka bertanya kepada Allah “Ya Tuham kami, mengapa Engkau menciptakan yang lebih besar dari makhluk ini?” Allah berfirman “Aku yang menciptakannya dan Aku lebih besar darinya. Seluruh makhluk akan merasakan darinya!” Kemudian Allah melanjutkan firmannya: “Ya Izrail cabutan nyawa (mati) telah Aku pasrahkan kepadamu untuk mencabutnya!” Izrail bertanya, “Ya Tuhanku, dengan kekuatan apa aku mencabut nyawa, karena sesungguhnya mati itu lebih besar daripada aku?”

WUJUD MALAIKAT MAUT

WUJUD MALAIKAT MAUT
Gambar ilustrasi malaikat maut
Alkisah menurut shirah, pernah Nabi Ibrahim as berdialog dengan Malaikat Maut soal sakratulmaut. Sahabat Allah itu bertanya, “Dapatkah engkau memperlihatkan rupamu saat engkau mencabut nyawa manusia yang gemar berbuat dosa?”

Malaikat menjawab pendek: “Engkau tak akan sanggup.”

“Aku pasti sanggup,” tegas beliau.

“Baiklah, berpalinglah dariku,” pinta si Malaikat.

Saat Nabi Ibrahim as berpaling kembali, di hadapannya telah berdiri sesosok makhluk berkulit legam dengan rambut berdiri, berbau busuk, dan berpakaian serba hitam. Dari hidung dan mulutnya tersembur jilatan api. Seketika itu pula Nabi Ibrahim as jatuh pingsan!

JANGAN DEKATI ZINA


JANGAN DEKATI
ZINA


Oleh
Al Imam
Ibnu Qayyim Al Jauziyah





Pendahuluan

    الحمد لله رب العالمين، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله  وعلى آله وأصحابه وسلم تسليما، أما بعد ؛
    Di dalam kitabnya “Al Jawabul Kaafi Liman Sa’ala ‘an Ad Dawaa’ Asy Syafi ”, Imam Ibnu Qoyyim Al Jauziyah mengungkapkan tentang :

Bahaya Zina

    Melihat bahwa bahaya yang ditimbulkan oleh zina merupakan bahaya yang tergolong besar, disamping juga bertentangan dengan aturan universal yang diberlakukan untuk menjaga kejelasan nasab ( keturunan ), menjaga kesucian dan kehormatan diri, juga mewaspadai hal hal yang menimbulkan permusuhan serta perasaan benci diantara manusia, disebabkan pengrusakan terhadap kehormatan istri, putri, saudara perempuan dan ibu mereka, yang ini semua jelas akan merusak tatanan kehidupan.
Melihat hal itu semua, pantaslah bahaya zina itu – bobotnya – setingkat dibawah pembunuhan. Oleh karena itu, Allah  menggandeng keduanya di dalam Al Qur’an, juga Rasulullah  dalam keterangan hadits beliau.
    Al Imam Ahmad berkata : “Aku tidak mengetahui sebuah dosa – setelah dosa membunuh jiwa – yang lebih besar dari dosa zina.”

    Dan Allah menegaskan pengharamannya dalam firmanNya :
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا} (68) يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا(69) إِلَّا مَن تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَّحِيمًا سورة الفرقان.
    “Dan orang orang yang tidak menyembah Tuhan lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya ) kecuali dengan ( alasan ) yang benar, dan tidak berzina. Barang siapa yang melakukan demikian itu, niscaya dia mendapat ( pembalasan ) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan adzab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam  kaedaan  terhina  kecuali orang orang yang bertaubat ” ( QS. Al Furqon, 68 –70 ).

JERITAN IBLIS SAAT SAKARATUL MAUT

Di hari kiamat kelak malaikat maut akan membentak kepada Iblis: "Berhentilah kamu Iblis laknat dan rasalah kepedihan maut sebagaimana yang dirasai oleh orang-orang  yang engkau sesatkan dalam beberapa abad yang kau hidup dan inilah hari yang ditentukan oleh Allah terhadap kamu, maka kemanakah kamu hendak lari?."     

Apabila Iblis mendengarnya maka ia mencoba lari tetapi kemana saja ia pergi malaikat maut tetap berada di hadapannya. Tidak ada satu tempat pun untuk ia bersembunyi. Kemudian ia berlari mendapatkan kubur Nabi Adam sambil berkata: "Disebabkan kamulah aku mendapat laknat." Kemudian Iblis bertanya kepada malaikat maut: "Minuman dan siksaan apakah yang akan dikenakan terhadapku?" Maka jawab malaikat: "Kamu akan diberi minum dari Neraka Ladha, siksa yang akan kamu terima serupa dengan siksa ahli neraka dan berlipat kali ganda."     

Mendengar hal itu maka Iblis pun berguling di atas tanah sambil menjerit sekuat suaranya, kemudian ia berlari dari barat ke timur dan akhirnya sampai ke tempat yang mula-mula diturunkan. Disitu dia dihadang oleh malaikat Zabaniah dengan rantai di tangannya.     

GUBERNUR DAN WANITA JELATA

Seorang Gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar dihadapan mereka. Semuanya saling berebutan memunguti uang itu dengan suka cita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta.     

Dengan keheranan sang Gubernur bertanya, "Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetangga engkau?" Janda bermuka buruk itu menjawab, "Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya perlukan bukan dinar melainkan bekal akhirat." "Maksud engkau?" tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu. "Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, yaitu sholat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal."     

Dengan jawaban seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah ruah, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Izrail sudah mengintainya.      Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempuan lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari monyet itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis fikir, bagaimana seorang Gubernur bisa menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu.     

DIALOG RAMADHAN DI HADAPAN ALLAH

Di akhirat semua amal kebajikan boleh dilihat dan ditimbang. Amal kebajikan datang dengan rupa dan paras yang sangat elok seperti bulan purnama; sementara amal kejahatan kelihatan amat buruk dan busuk.        

Ramadhan merupakan satu bulan di mana amalan puasa diwajibkan. Pada hari kiamat ia kelihatan amat cantik. Satu ketika Ramadhan datang ke hadrat Allah swt. memohon sesuatu recommedation bagi manusia yang berpuasa di bulan Ramadhan. Allah bertanya : Apa hajat kau ya Ramadhan?. Ramadhan meminta Allah memakaikan mahkota kepada setiap orang yang berpuasa di bulan ini. Allah lantas perkenankan dengan mengurniakan 1000 mahkota kepada setiap pengamal puasa di bulan Ramadhan. Di samping itu ada tambahan lain iaitu setiap orang diberikan syafaat untuk membebaskan 70,000 orang yang berdosa besar. Kemudian dikahwinkan setiap orang dengan 1000 bidadari yang rupawan. Setiap bidadari itu dilayan oleh 70000 dayang-dayang. Untuk kelengkapan menerawang di syurga mereka diberikan kenaikan BORAQ sebagai kapal terbang.    

DIALOG ABU HANIFAH DENGAN ILMUAN KAFIR TENTANG KETUHANAN

Imam Abu Hanifah pernah bercerita : Ada seorang ilmuwan besar, Atheis dari kalangan bangsa Rom, tapi ia orang kafir. Ulama-ulama Islam membiarkan saja, kecuali seorang, yaitu Hammad guru Abu Hanifah, oleh karena itu dia segan bila bertemu dengannya.       Pada suatu hari, manusia berkumpul di masjid, orang kafir itu naik mimbar dan mahu mengadakan tukar pikiran dengan siapa saja, dia hendak menyerang ulama-ulama Islam. Di antara shaf-shaf masjid bangunlah seorang laki-laki muda, dialah Abu Hanifah dan ketika sudah berada dekat depan mimbar, dia berkata: "Inilah saya, hendak tukar pikiran dengan tuan". Mata Abu Hanifah berusaha untuk menguasai suasana, namun dia tetap merendahkan diri karena usia mudanya. Namun dia pun berkata: "Katakan pendapat tuan!". Ilmuwan kafir itu heran akan keberanian Abu Hanifah, lalu bertanya:     

Atheis : Pada tahun berapakah Rabbmu dilahirkan?    

Abu Hanifah : Allah berfirman: "Dia (Allah) tidak dilahirkan dan tidak pula melahirkan"    
Atheis : Masuk akalkah bila dikatakan bahwa Allah itu pertama yang tiada apa-apa sebelum-Nya?, Pada tahun berapa Dia ada?    

CINTA SEJATI TSAUBAN TERHADAP NABI

Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad s.a.w. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia ingin selalu bersama Nabi setiap saat. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa sangatnya kasih sayang Tsauban terhadap dirinya.        

Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah saw. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi, manakala saya belum tentu kemungkinan di syurga paling bawah atau paling saya tidak dimasukkan ke dalam syurga langsung. Ketika itu saya tentu tidak berjumpa denganmu lagi."        

BILAL YANG TEGUH IMAN

Saiyidina Bilal (berkulit hitam) adalah di antara 7 orang yang pertama menzahirkan keIslaman secara terangan meskipun diancam oleh kafir musyrik. Apabila mengetahui hambanya, Bilal telah memeluk Islam, tuannya telah menyiksa Bilal dengan memakaikan baju besi dan kemudian dijemur di padang pasir yang sangat panas. Ketika ditanya tentang pegangan agamanya, Bilal tetap mengatakan 'Ahad! Ahad!' (Allah Yang Esa, Yang Esa).  

Bilal kemudian diseret hingga ke lereng-lereng gunung tetapi Bilal tetap mengatakan 'Ahad! Ahad!'. Imannya tidak bergoncang sedikitpun. Melihat tidak apa perubahan dalam diri Bilal, mereka kemudian meningkatkan siksaan dengan meletakkan batu besar di atas badannya dengan dijemur di tengah panasnya matahari. Namun tiada ucapan lain yang keluar dari mulut Bilal kecuali 'Ahad! Ahad!'  Bilal rela mati daripada menukar pegangan agamanya yang haq kepada yang bathil.       

BERKAT KEJUJURAN

Syeikh Abdul Kadir Jaelani sewaktu berusia 18 tahun meminta izin ibunya merantau ke Baghdad untuk menuntut ilmu agama. Ibunya tidak menghalangi cita-cita murni Abdul Kadir meskipun keberatan melepaskan anaknya berjalan sendirian beratus-ratus batu. Sebelum pergi ibunya berpesan supaya jangan berkata bohong dalam keadaan apa saja. Ibunya membekalkan uang 40 dirham dan dijahit di dalam pakaian Abdul Kadir. Selepas itu ibunya melepaskan Abdul kadir pergi bersama-sama satu rombongan yang kebetulan hendak menuju ke Baghdad.        

AMAL YANG MEMBUKA PINTU SYURGA

Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih awal menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyambut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena keperluan di rumah makin besar. Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sedikitpun." Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala." "Terima kasih," jawab Ali. Matanya memberat lantaran isterinya begitu tawakkal. Padahal keperluan dapur sudah habis sama sekali. Tapi Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih terhadap suaminya.      

Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan sholat berjamaah. Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?" Ali menjawab dengan heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?". Orang tua itu mencari sesuatu kedalam tasnya seraya berkata: "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar upahnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.     

ALLAH MAHA PENGAMPUN

Di zaman Nabi Musa ada seorang fasik yang suka melakukan kejahatan. Penduduk negeri tersebut tidak mampu lagi mencegah perbuatannya, lalu mereka berdoa kepada Allah. Maka Allah telah mewahyukan kepada Nabi Musa supaya mengusir pemuda itu dari negerinya agar penduduknya tidak ditimpa bencana. Lalu keluarlah pemuda tersebut dari kampunganya dan sampai disuatu kawasan yang luas, dimana tidak seekor burung atau manusia pun di situ.     

Selang beberapa hari pemuda itu jatuh sakit. Merintihlah ia keseorangan, lalu berkata: "Wahai Tuhanku, kalaulah ibuku, ayahku dan isteriku berada di sisiku sudah tentu mereka akan menangis melihat waktu akan memisahkan aku dengan mereka (mati). Andaikata anak-anakku ada di sisi pasti mereka berkata: "Ya Allah, ampunilah ayah kami yang telah banyak melakukan kejahatan sehingga ia diusir dari kampungnya ke tanah lapang yang tidak berpenghuni dan keluar dari dunia menuju akhirat dalam keadaan putus asa  dari segala sesuatu kecuali rahmat-Mu ya Allah."     

ABDULLAH IBNU ABBAS MENJAWAB PERTANYAAN DARI KAISAR ROM

Diriwayatkan bahwa Kaisar Rom menulis surat kepada Mu'awiyah bin Abi Sufyan yang dibawa oleh seorang utusan. Isi surat tersebut: "Beritahukan kepada saya tentang suatu yang tidak ada kiblatnya (pengimaman), tentang yang tidak punya ayah, tidak punya keluarga (ibu-bapak) dan orang yang dibawa-bawa oleh kuburannya. Juga tentang tiga makhluk yang tidak diciptakan dalam rahim, tentang sesuatu, setengahnya dan yang tidak terbilang. Kirimlah kepadaku dalam botol suatu bibit (sumber dari segala sesuatu)".     
 
Mu'awiyah r.a. kemudian mengirimkan surat dan botol tersebut kepada Abdullah Ibnu Abbas r.a., pakar dan tokoh ulama fikih agar menjawab surat itu.     

Ibnu Abbas r.a. menjawab seperti berikut: "Yang tidak punya kiblat (pengimaman) adalah Ka'bah. Yang tidak punya Ayah adalah Isa a.s. Yang tidak punya keluarga (ibu-bapak) ialah Adam a.s. Yang dibawa-bawa oleh kuburannya ialah Yunus a.s. yang ditelan oleh ikan hiu.     

NABI ISA a.s AKAN SEGERA TURUN

NABI ISA a.s AKAN SEGERA TURUN
Gambar Ilustrasi Nabi Isa
Sebuah Tinjauan Nubuwah tentang Turunnya Isa as di Akhir Zaman

Kajian tentang kemunculan Al-Mahdi dan keluarnya Dajjal selalu beriringan dengan pembahasan turunnya Nabi Isa as. Kedatangan Isa yang akan memberikan dukungan terhadap Al Mahdi dan Thaifah Manshurah yang bersamanya, lalu memerangi Dajjal dan membunuhnya merupakan bagian dari keimanan seorang muslim terhadap tanda-tanda kiamat kubra. Turunnya Nabi Isa di akhir zaman adalah masalah akidah yang telah tetap berdasar Al-Qur’an dan As-Sunnah Ash-Shahihah yang mencapai derajat mutawatir.

Dalil-dalil dari Al-Qur’an

Pertama, firman Allah Ta’ala: Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.” (QS. Az Zukhruf [43]: 57-61).

Konteks ayat-ayat ini bercerita tentang kisah Nabi Isa. Pada akhir rangkaian ayat-ayat tersebut, Allah berfirman ????????? ???????? ???????????Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Maknanya adalah, turunnya Nabi Isa sebelum terjadinya kiamat kelak merupakan pertanda bahwa terjadinya kiamat sudah sangat dekat. Makna ini dikuatkan oleh qira’ah Ibnu Abbas, Mujahid dan sejumlah ulama tafsir lainnya yang membaca ayat ini dengan memfathahkan huruf ‘ain dan lam pada lafal la-‘ilmun sehingga menjadi ????????? ???????? ???????????, yang maknanya adalah ‘Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar merupakan salah satu tanda (dekatnya) harikiamat’.[1]

AKHIR ZAMAN DAN IMAM MAHDI

Muhammad bin Abdillah Al-Mahdi,  Sang Khalifah Rasyidah     

Nama laki-laki yang dijanjikan ini seperti nama Rasulullah, dan nama ayahnya seperti nama ayah Rasulullah. Dia berasal dari keturunan putri Rasulullah, dari anak cucu Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Nama lengkapnya adalah Muhammad bin ‘Abdullah Al-’Alawi Al-Hasani Al-Qurasyi. Rasulullah menggelarinya dengan Al-Mahdi dan memberi kabar gembira dengan kemunculannya.

Imam Ibnul Atsir Al-Jazri berkata, “Makna Al-Mahdi adalah orang yang mendapatkan petunjuk dari Allah kepada kebenaran. Selanjutnya Al-Mahdi sering digunakan untuk nama sehingga jadilah seperti nama-nama yang lain pada umumnya. Dengan itulah Al-Mahdi diberi nama Al-Mahdi, hal mana Rasulullah memberi kabar gembira dengan kedatangannya di akhir zaman.”

Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits-hadits yang shahih, di antaranya:
Pertama, hadits Abdullah bin Mas’ud. Dari ‘Abdullah bin Mas’ud katanya, Rasulullah bersabda,
“Kiamat tidak akan terjadi sampai semua manusia dipimpin oleh seseorang dari Ahlulbaitku. Namanya sama dengan namaku, nama ayahnya sama dengan nama ayahku. Ia akan memenuhi bumi dengan keadilan.”

PARA ULAMA' AHLUL HADITS

Para Ulama Ahlul Hadits
Biografi Ahlul Hadits, Para Sahabat, Tabi’in dan Tabiut Tabi’in beserta Keluarga Rasulullah

Para Ulama Ahlul Hadits
بسم الله الرحمن الرحيم
Biografi para ulama ahlul hadits mulai dari zaman sahabat hingga sekarang yang masyhur :
1. Khalifah ar-Rasyidin :
• Abu Bakr Ash-Shiddiq
• Umar bin Al-Khaththab
• Utsman bin Affan
• Ali bin Abi Thalib

2. Al-Abadillah :
• Ibnu Umar
• Ibnu Abbas
• Ibnu Az-Zubair
• Ibnu Amr
• Ibnu Mas’ud
• Aisyah binti Abubakar
• Ummu Salamah
• Zainab bint Jahsy
• Anas bin Malik
• Zaid bin Tsabit
• Abu Hurairah
• Jabir bin Abdillah
• Abu Sa’id Al-Khudri
• Mu’adz bin Jabal
• Abu Dzarr al-Ghifari
• Sa’ad bin Abi Waqqash
• Abu Darda’

AIR MATA TAUBAT NABI ADAM A.S

AIR MATA TAUBAT NABI ADAM A.S
Nabi Adam dan hawa memakan buah huldi
Tahukah saudara semenjak Nabi Adam keluar dari syurga akibat tipu daya iblis, beliau menangis selama 300 tahun. Nabi Adam tidak mengangkat kepalanya ke langit karena terlampau malu kepada Allah swt. Beliau sujud di atas gunung selama seratus tahun. Kemudian menangis lagi sehingga air matanya mengalir di jurang Serantip.     

Dari air mata Nabi Adam itu Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pohon cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, "Sedap sungguh air ini." Nabi Adam mendengar kata-kata burung tersebut. Beliau menyangka burung itu sengaja mengejeknya karena perbuatan durhakanya kepada Allah. Ini membuat Nabi Adam semakin keras menangisnya.     

Akhirnya Allah telah menyampaikan wahyu yang bermaksud, "Hai Adam, sesungguhnya aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lazat dan nikmat daripada air mata taubatmu itu."

73 manfaat dari berdzikir

73 manfaat dari berdzikir
Berdzikir bisa membuka pintu rejeki
Allah Jalla wa Ta‘Alaa telah menjelaskan bahwasanya ketenangan hati ada pada dzikir kepada-Nya, maka sudah menjadi keharusan bagi setiap muslim dan muslimah untuk mengetahui bahwa berdzikir merupakan unsur kebahagiaan dan jalan menuju kepada-Nya. Dzikir pun merupakan pangkal dari syukur, orang yang tidak berdzikir adalah orang yang tidak bersyukur kepada Allah ‘Azza wa Jalla. Sehingga dzikir dan syukur adalah paduan kebahagiaan dan kejayaan.

Ibnu al-Qoyyim Rahimahullah mengatakan bahwa dzikir memiliki tujuh puluh tiga manfaat yaitu:
1.    Mengusir setan dan menjadikannya kecewa.
2.    Membuat Allah ridah.
3.    Menghilangkan rasa sedih,dan gelisah dari hati manusia.
4.    Membahagiakan dan melapangkan hati.
5.    Menguatkan hati dan badan.
6.    Menyinari wajah dan hati.
7.    Membuka lahan rezeki.
8.    Menghiasi orang yang berdzikir dengan pakaian kewibawaan, disenangi dan dicintai manusia.

DIALOG ANTARA IBLIS DAN NABI ISA

DIALOG ANTARA IBLIS DAN NABI ISA
Gambar ilustrasi iblis
Nabi Isa as menyatakan bahwa dirinya bukanlah Tuhan, melainkan hanya hamba Allah SWT seperti kebanyakan Nabi dan Rasul lainnya.

Kisahnya.
Pada suatu hari Nabi Isa as bertemu dengan iblis laknatullah dan terjadilah percakapan antara keduanya.

Dialog Pertama
Iblis berkata “Wahai Isa bin Maryam, dari sifat Ketuhanan itu sampai engkau mampu berbicara ketika engkau masih bayi. Padahal tak seorang pun yang mampu berbicara seperti engkau sebelum kamu.”

Nabi Isa as menjawab “Yang memiliki sifat Ketuhanan itu adalah Dzat yang membuat saya mampu berbicara dan Dzat yang mematikan saya, kemudian menghidupkan saya kembali”.

Iblis berkata “Bukan begitu maksudku, akan tetapi engkaulah orang yang telah sampai pada tingkat menjadi Tuhan sehingga engkau mampu menghidupkan orang yang telah meninggal dunia”.

Nabi Isa as berkata “Bukan begitu, sifat Ketuhanan itu adalah milik Allah SWT sebagai Dzat yang menghidupkan dan mematikan orang yang saya matikan lalu dihidupkan Allah SWT”. (Jadi bukan saya yang menghidupkan, maksud-red). Saya hanya perantara saja”.

JANGAN BERPUTUS ASA DARI REZEKI

JANGAN BERPUTUS ASA DARI REZEKI
Janganlah berputus asa pada rezeki Allah, pesan Imam Ahmad bin Hambal. Pesan imam ini bukan tanpa bukti. Diceritakan tentang kisah Rasulullah Saw mengenai seekor ulat yang hidup di dasar laut atas rezeki Allah Swt. Ketika itu, Nabi SAW mengundang para sahabat untuk menghadiri walimatul ursy yang diadakan beliau dengan seorang wanita yang menjadi istrinya. Para sahabat hadir dan begitu mereka menyaksikan tentang rupa makanan yang dijamukan oleh Rasulullah SAW, mereka tak tahan untuk tidak memperbincangkannya.

" Darimana Rasulullah SAW akan mampu memenuhi kebutuhan hidup dari para istri-istrinya ? coba lihat, jamuan walimahnya saja cuma seperti itu ?"

Rasulullah SAW diam saja. Beliau bukan tidak tahu apa yang diperbincangkan oleh para sahabat saat itu. Usai menunaikan sholat, Rasulullah SAW menceritakan suatu kisah kepada para sahabat yang hadir.

KAMBING DAN ALAT TENUN

KAMBING DAN ALAT TENUN
Alat tenun
Imam Ahmad telah memberitakan dari Humaid bin Hilal, dia berkata: Ada seorang lelaki yang sering berbolak-balik di kampung kami, lalu dia membawa cerita yang aneh-aneh kepada orang-orang kampung. Dia bercerita: Suatu ketika aku datang ke Madinah dalam rombongan dagang, lalu aku menjual semua barang-barang yang aku bawa. Aku berkata kepada diriku: Mengapa aku tidak pergi kepada orang lelaki yang membawa ajaran baru itu, barangkali aku dapat mendengar berita-berita yang aneh untuk aku bawa kembali bersamaku?! Aku pun pergi kepada Rasulullah SAW untuk bertanya sesuatu, lalu Beliau menunjuki arah sebuah rumah, katanya: Ada seorang wanita yang tinggal di rumah itu . Pernah dia mengikuti tentara Islam berjihad, dan ditinggalkannya 12 ekor kambingnya dan sebuah alat tenunan yang digunakannya untuk menenun pakaian. Apabila dia kembali dari berjihad, didapati kambingnya hilang seekor, dan alat tenunannya pun hilang. Dia merasa sedih atas kehilangannya itu. Maka dia pun mengangkat kedua belah tangan berdoa kepada Tuhannya dengan penuh kesungguhan, katanya: