ASAL USUL KELUARGA DAJJAL

asal usul keluarga dajjal
Gambar Ilustrasi Dajjal
Perempuan itu pun melahirkan anak lelaki tetapi anak yang baru lahir itu cacat kedua-dua belah matanya sejak lahir. Bayi itu suka tidur malam dan siang serta amat jarang bangun untuk menghisap air susu ibunya yang berbadan besar.
lmam Ahmad meriwayalkan dalam Musnad, yaitu sebagaimana sabda Rasulullah mengenai keluarga Dajjal.

“Ayahnya tinggi, gemuk dan hidungnya seperti paruh burung. Sedangkan ibunya fardhakhiyyah, yaitu banyak daging dan berbadan gemuk. Kedua tangannya panjang dan kedua teteknya pun besar. Oleh karena anaknya tidak disusui oleh ibunya, Ia bahkan dapat mengakibatkan keracunan yang berakhir dengan kematian. Jadi anak Ielaki itu sejak awal memang telah mendatangkan sial kepada ibunya.

Paling anehnya, anak lelaki itu bertahun-lahun duduk diam dan hanya bergerak beberapa kali, sehingga orang tuanya menyangka dia lumpuh atau Tuhan mereka sudah murka ( Syaitan ). Maka mereka pun menyajikan berbagai jenis sajian sebagai tanda taat tetapi anak lelaki itu tetap seperti itu juga, tidak ada perubahan.

Selama empat tahun sebelumnya dia belum pernah berjalan. Padahal orang tuanya telah memberikan air susu kambing serta berusaha untuk menggerak-gerakkan kedudukan anaknya. Anaknya itu hanya minum seteguk dua saja, kemudian terus tidur. Melihat anaknya dalam keadaan seperti itu, orang tuanya tidak pernah merasa tenang. Hatinya sentiasa bertanya-tanya apakah anaknya masih hidup. Mereka sering meletakkan tangan atau mendekapkan telinga pada dada anaknya itu. Di dapati anaknya masih hidup.

Sebagaimana kala Rasulullah s.a.w.. “Kedua matanya tidur, tetapi hati tetap terjaga.”
Pada satu malam tiba-tiba anaknya itu bergerak bangun, sementara orang tuanya sedang tidur. Dia mencoba merangkak kemudian berdiri untuk berjalan dengan kedua kakinya. Kemudian dia berjalan perlahan-lahan tanpa diketahui oleh kedua orang tuanya, seakan-akan ada roh lain yang menyusup ke dalam rohnya sambil memberitahu dan membantunya untuk berdiri dan berjalan. Sudah tentulah roh lain itu ialah Jin Syaitan (Jinni Mutasyaithan). Kedua-dua mata anak Ielaki itu cacat dan dia telah dirasuk oleh syaitan yang bersemayam dalam patung lembu. Syaitan itu menuntun kanak-kanak itu mendekati patung lembu betina. Kemudian dia ditinggalkan tidur di sisi patung tersebut. Apabila ayahnya bangun dia terus mendapatkan anaknya yang tertidur dipangkuan tuhan-tuhan patung lembu betina itu. Ayahnya mencoba mencari apakah makna peristiwa yang terjadi itu tetapi tidak bisa menafsirkannya. Lalu ayahnya itu tadi pun memanggil tetangga-tetangga tetapi jiran tidak mempercayai dengan peristwia itu, mereka menuduh ayahnya sendiri yang membawa anaknya itu dan meletakkannya dipangkuan tuhan-¬tuhan tersebut. Tetangganya itu tahu anaknya itu lumpuh dan hanya bisa duduk saja.

Walau bagaimanapun berita mengenai hal itu tetap tersebar. Bagi setengah orang yang mempercayainya datang berduyun¬-duyun ke rumahnya untuk melihat dari dekat akan kejadian aneh yang terjadi kepada budak lelaki itu. Dalam waktu yang sama ada yang mencoba mencari berkat dari budak itu. Namun, hakim-¬hakim yang ada di kawasan itu berasa tidak senang hati untuk menerima kebenaran kejadian itu dengan begitu saja. LaIu mereka pun membawa ayah anak itu ke hadapan hakim besar di kota yang kemudian memaksa ayahnya memberitahu apakah sebenarnya yang terjadi.

Ayah menceritakan perkara sebenarnya tetapi hakim-hakim tidak mahu menerima kenyataannya, lalu ayahnya itu diperintah masuk penjara dan disiksa. Ketika di dalam penjara dia dipaksa membuat pernyataan bahwa tidak ada sesiapa yang harus dipatuhi kecuali hakim agung yang menguasai negeri tersebut.

Setelah puas kena siksa maka dia pun terpaksa mengaku dan membuat pengumunan di hadapan hakim dan penduduk negeri bahwa tiada tuhan selain hakim dan bahwa tidak ada yang dapat memberi pertolongan atau mendatangkan bencana selain hakim. Dengan pengakuan yang dia buat itu maka dia pun dikeluarkan dari penjara tetapi anaknya itu terpaksa dijaga di dalam istana dengan penuh perhatian dan tidak dibenarkan keluar dari istana hakim.

Berita tentang keajaiban anak lelaki itu semakin tersebar luas sehingga heboh dan peristiwa itu disebut sebagai A’jubah as Samirah yang bermakna (Keajaiban Samirah) Hakim amat marah dengan peristiwa itu, dia tidak mahu menerima kenyataannya. Menurut hakim lagi, anak lelaki yang ajaib itu sebenarnya telah dirasuk syaitan. Berita itu pun disebar luas ke seluruh pelusuk dunia.


No comments:

Post a Comment