ASAL USUL KELUARGA DAJJAL

ASAL USUL KISAH DAJJAL
Gambar Ilustrasi dajjal
  • Batu Ketujuh: “Tidak ada kitab bagimu kecuali apa yang dibawa kepadamu oleh seorang Nabi terakhir, Nabi Muhammad s.a.w. yang datang menjelang akhir zaman. Jika engkau beriman kepadanya maka engkau adalah manusia masa depan yang beriman dan mempunyai keyakinan kepada Allah. Tetapi jika engkau ingkar kepadaNya maka engkau adalah manusia pertama yang dijanjikan akan mendapat siksaan Allah. Sesungguhnya engkau berada di antara dua nabi yang berserah diri kepada Allah dan sebenarnya semua nabi berserah kepada Allah. Jika engkau beriman dan yakin kepada apa yang kami imani dan yakini, maka Allah akan memudahkan kamu untuk mengimani penutup para nabi yang terdahulu dan pengganti nabi yang telah wafat. Dia bernama Muhammad Al Amin. Dia akan lahir sebagai Nabi dan Rasul di tengeh-tengah kaum yang buta huruf. Dia berhijrah ke tempat yang banyak ditumbuhi pokok kurma dan yang banyak mata air dan perigi dengan tanah yang subur. Jika engkau mendustakan nabi yang mendahului Muhammad maka Allah akan menutup hatimu dengan tabir kain yang hitam. Hatimu menjadi hitam terkena sedikit warna putih dan condong kepada keburukan bagaikan kendi yang penuh dengan lumpur di atas cermin terang. Akibatnya, hatimu tidak dapat melihat cahaya dan akalmu hanya melihat dirimu sendiri saja seperti lblis. Semoga Iaknat Allah ditimpakan atasnya, yang mendiami Segitiga Bermuda yang lama itu dan engkau pun menjadi teman karibnya. Betapa buruk seseorang yang ditemani makhluk terkutuk dan dijauhkan dari rahmat Allah s.w.t. yang dibiarkan saja sampai suatu masa di suatu negeri, yaitu di suatu lautan yang penuh hembusan angin kelak ketika Allah tidak lagi menyayangi orang¬-orang yang terusir dari rahmatnya.

Jadilah engkau, wahai anak istimewa yang dijagai dan dibimbing malaikat agung sebagai Mukmin yang mempercayai kewujudan Allah dan malaikatNya, serta RasulNya. Jika tidak, engkau berada di dalam bahaya dan dimasukkan kedalam penjara seribu tahun lamanya. Yang memperingatkan mu dan menggembirakanmu di dalam penjara adalah seorang Arab Mekah yang mendustakan Nabi yang jujur itu. Tempat hijrahnya adalah tanah-¬tanah subur yang banyak ditumbuhi pohon kurma. Engkau akan berjasa pada hari ketika tiba musimnya memetik kurma di negeri tempat di-isra’ dan dimi’rajkan Nabi dari bangsa Arab itu. Ada banyak air melimpah yang mengalir dan meresap ke dalam tanah di dataran tinggi dan di tanah Thabaniyyah. Haram atas dirimu memasuki kota Mekah yang dimuliakan Allah, Tuhan semesta alam. Engkau tidak boleh memasuki tanah mana pun yang subur kecuali tanah Uhud. Uhud adalah gunung yang mencintai Allah dan Allah pun mencintainya. Engkau juga tidak boleh masuk negeri Quds tempat isra’ dan mi’raj, Nabi yang paling akhir. Ini adalah ilmu Allah untukmu yang ditulis oleh Jibril, pembawa wahyu (amin al wahi) dan dia meninggalkan tulisan ini untukmu, disamping batu beser berupa cincin dari Jibril utusan Allah Tuhan semesta alam!’

Anak itu kemudian melihat di tepi batu besar ketujuh yang paling besar di antara batu-batu besar lainnya yang menjadi batu tulis. Di situ, dia terjumpa sepotong batu yang indah warnanya. Tanah berwarna seperti emas berkilat yang digunakan Jibril untuk menulis. Pada potongan batu itu tendapat peringatan Allah s.w.t. yang berbunyi. “Dan tidaklah Kami menyiksa sehingga Kami mengutus seorang rasul (Al Isra 17:15)

lni adalah sebuah tanda dan isyarat bahwa tanah tersebut bukan berasal dari pulau itu bahkan tanah itu bukan dari bumi manapun. Hanya Allah saja yang lebih mengetahui. bagian itu  kira-kira sebanyak sebelah tapak tangan anak itu. Meskipun begitu ukurannya tidak sama walau dengan tiga tapak tangan lelaki biasa kita.

Hewan besar itu mulai menerangkan makna tulisan itu dan diberitahu juga bahwa anak itu diberi kebebasan untuk memiIih masa depannya. Apakah di masa akan datang dia mahu menjadi orang baik atau orang jahat. Jika dia menjadi orang baik, maka dia akan menjadi seorang lelaki biasa dan raja yang beruntung. Tetapi jika dia memilih menjadi orang jahat, maka dia akan menjadi seorang yang mengaku AKU SEBAGAI TUHAN yang berkuasa dengan kerajaan atau kekuasaan atas alam jin kafir dan syaitan dan mereka adalah makhluk ciptaan Allah. Dia akan menjadi raja yang menguasai alam manusia, sedang engkau termasuk salah salu di antara mereka. Dia akan memerintah tetapi hanya menjadi raja dalam waktu yang singkat saja.

Apa yang akan terjadi kesudahannya hanya Allah saja yang tahu sebab segala sesuatu itu ditentukan olehnya. Dan tidak ada yang mengetahui kesudahan segala sesuatu kecuali Allah s.w.t. Seterusnya anak itu bertanya kepada binatang besar itu.

“Kalau begitu siapakah engkau sebenarnya? Apakah motif yang mendorongmu datang ke sini? Dan siapakah yang mengajarmu bercakap dan menjelaskan sehingga engkau mampu bercakap seperti manusia?” Binatang itu menjawab.”Aku memang seekor binatang yang diciptakan dan diperintahkan untuk berbuat demikian dan sentiasa berada di sini bersamamu. Jibril, malaikat itu akan membawamu dari hutan di penghujung dunia nanti. Hanya engkau saja satu-satunya orang hidup dari suatu keturunan subur yang telah hancur. Aku juga bertugas menjaga dan memeliharamu ketika Jibril tidak ada. Aku diperintahkan untuk tinggal di pulau ini bersamamu sehingga engkau menentukan pilihan hidupmu. Ajalku di sini bersama dengan keluarnya engkau menuju pilihanmu.” Binatang itu memberitahu bahwa ia diperintah untuk memberitahunya. Kemudian setelah itu Ia akan diam membisu dan hanya mengeluarkan suara binatang sebagaimana lazimnya. Dia tidak akan bencakap untuk kali kedua kecuali jika masa keluarnya anak itu dari pulau tersebut sewaktu akhir zaman hampir dekat.

Mungkin selama masa itu, hanya kembali kepada Allah untuk menentukannya. Mungkin aku mampu berkata denganmu lagi. Sesuatu yang ghaib tidak dapat diketahui oleh semua makhluk. Ketahuilah bahawa apa yang dikatakan sekarang ini adalah wasiat-¬wasiat dari malaikat Jibril itu.

Selepas itu lidah binatang itu pun terdiam dan kembali seperti binatang semula. Ia bernama Jassasah yang bererti terus menerus memerhati untuk mencari maklumat dan memberitahukannya kepada anak itu.

No comments:

Post a Comment