![]() |
Gambar ilustrasi perang |
Suatu hari satu pertempuran telah terjadi di antara pihak Islam dengan pihak Musyrik, kedua-dua belah pihak berjuang dengan hebat untuk mengalahkan antara satu sama lain, tiba saat pertempuran itu diberhentikan seketika dan kedua-dua pihak pulang ke markas masing-masing.
Di sana Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat telah berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah terjadi itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka yaitu, Qotzman. Sewaktu bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar menerkam mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.
"Tidak seorang pun di antara kita
Di sana Nabi Muhammad S.A.W dan para sahabat telah berkumpul membincangkan tentang pertempuran yang telah terjadi itu. Peristiwa yang baru mereka alami itu masih terbayang-bayang di ruang mata. Dalam perbincangan itu, mereka begitu kagum dengan salah seorang dari sahabat mereka yaitu, Qotzman. Sewaktu bertempur dengan musuh, dia kelihatan seperti seekor singa yang lapar menerkam mangsanya. Dengan keberaniannya itu, dia telah menjadi buah mulut ketika itu.
"Tidak seorang pun di antara kita
yang dapat menandingi kehebatan Qotzman," kata salah seorang sahabat.
Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka."
Para sahabat menjadi heran mendengar jawaban Rasulullah itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam bisa masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan antara satu sama lain apabila mendengar jawaban Rasulullah itu.
Rasulullah sadar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas baginda bersabda, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya. ( sehingga mati bunuh diri )"
"Dia melakukan perbuatan itu adalah karena dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan karena berlawan dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihat keadaannya yang parah, ramai orang menyangka bahwa dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka karena mati bunuh diri."
Menurut Rasulullah S.A.W lagi, sebelum dia mati, Qotzman pernah mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan karena agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak karena itu, aku tidak akan berperang."
Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim.
Mendengar perkataan itu, Rasulullah pun menjawab, "Sebenarnya dia itu adalah golongan penduduk neraka."
Para sahabat menjadi heran mendengar jawaban Rasulullah itu. Bagaimana seorang yang telah berjuang dengan begitu gagah menegakkan Islam bisa masuk dalam neraka. Para sahabat berpandangan antara satu sama lain apabila mendengar jawaban Rasulullah itu.
Rasulullah sadar para sahabatnya tidak begitu percaya dengan ceritanya, lantas baginda bersabda, "Semasa Qotzman dan Aktsam keluar ke medan perang bersama-sama, Qotzman telah mengalami luka parah akibat ditikam oleh pihak musuh. Badannya dipenuhi dengan darah. Dengan segera Qotzman meletakkan pedangnya ke atas tanah, manakala mata pedang itu pula dihadapkan ke dadanya. Lalu dia terus membenamkan mata pedang itu ke dalam dadanya. ( sehingga mati bunuh diri )"
"Dia melakukan perbuatan itu adalah karena dia tidak tahan menanggung kesakitan akibat dari luka yang dialaminya. Akhirnya dia mati bukan karena berlawan dengan musuhnya, tetapi membunuh dirinya sendiri. Melihat keadaannya yang parah, ramai orang menyangka bahwa dia akan masuk syurga. Tetapi dia telah menunjukkan dirinya sebagai penduduk neraka karena mati bunuh diri."
Menurut Rasulullah S.A.W lagi, sebelum dia mati, Qotzman pernah mengatakan, katanya, "Demi Allah aku berperang bukan karena agama tetapi hanya sekadar menjaga kehormatan kota Madinah supaya tidak dihancurkan oleh kaum Quraisy. Aku berperang hanyalah untuk membela kehormatan kaumku. Kalau tidak karena itu, aku tidak akan berperang."
Riwayat ini telah dirawikan oleh Luqman Hakim.
No comments:
Post a Comment